Makepung merupakan
tradisi yang terdapat di Kabupaten Jembrana, Bali. Dalam bahasa Indonesia
makepung tersebut berarti berkejar-kejaran. Tradisi ini sudah berkembang sejak tahun
1930-an. Jika di luar Bali tradisi ini mirip dengan Karapan Sapi yang ada
di Madura. Dengan sepasang kerbau yang menarik sebuah pedati dan dikendalikan
oleh seorang joki, tradisi ini sangat menarik untuk dinikmati. Panjang
lintasannya mencapai 1 km.
Dalam pertarungan ini memang dibutuhkan nyali besar,
karena resikonya tinggi bagaimana kepiawaian seorang joki melecut hewan
pacuannya serta menjaga keseimbangan agar tidak terhempas. Sebelum memulai
pertandingan ritualpun diadakan, agar tidak ada gangguan dari hal-hal negatif
dan semuanya bisa berjalan lancar. Dalam pacuan, sais tidak menggunakan cambuk
biasa, tapi menggunakan cambuk paku dalam melecut kerbaunya, terlihat sedikit
ekstrim, namun konon penyembuhan akan lebih cepat menggunakan pecut paku
tersebut ketimbang yang biasa, dengan beberapa ramuan tertentu.
Tradisi ini dilakukan dengan melepas 2 peserta dan
diadu. Dengan pada bulan Agustus memperebutkan Piala Bupati Jembrana serta
bulan Oktober memperebutkan Piala Gubernur. Uniknya penentuan pemenang adalah
dengan cara, yang memulai lebih dulu, harus mampu menjaga jarak dengan peserta
yang berada dibelakangnya yang dilepas setelahnya sampai 10 meter, jika
ternyata peserta yang dibelakangnya bisa mempersempit jarak hingga kurang dari
10 meter, maka peserta dibelakangnya tersebut layak sebagai pemenang.
Refrensi:
Isi ;
balitoursclub.com
Gambar ; wisatabaliaga.com & sundaribalitour.com