Mesuryak merupakan suatu ritual yang utin dilaksanakan secara
turun-temurun oleh warga Desa Bongan, Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan,
Bali. Yang mana untuk merayakan Hari Raya Kuningan. Upacara Mesuryak digelar
bertepatan pada Hari Raya Kuningan (10 hari setelah Galungan) setiap 6 bulan
sekali(enam bulan Bali atau setara tujuh bulan masehi). Mesuryak bertujuan
untuk memberikan bekal berupa beras dan uang kepada leluhur yang akan kembali Suarga
Loka (alam baka). Warga Bali percaya bahwa leluhur mereka turun pada Hari
Raya Galungan dan kembali ke alam baka pada Hari Raya Kuningan.
Mesuryak berasal dari kata suryak yang artinya
berteriak atau bersorak. Upacara ini dilaksanakan hanya dari pukul 9 pagi
hingga 12 siang. Dikarenakan melebihi jam 12 siang, dipercaya para leluhur
telah kembali ke surga. Sebelum upacara ini dimulai, semua warga melakukan persembahyangan
di pura keluarga atau pura kahyangan tiga yang berada di desa setempat. Leluhur
yang telah dilepas kepergiannya dibekali banten pangadegan atau sesaji
yang diletakan di depan kori (gerbang rumah). Sesajian terdiri atas
beras, telur, pis bolong (uang
kepeng) dan perlengkapan lainnya yang disiapkan sebagai bekal leluhur.
Saat semua persiapan telah dilakukan, maka Mesuryak dapat dilaksanakan. Caranya
adalah setiap anggota keluarga memberi bekal kepada leluhur sesuai dengan
kemampuan, dari uang logam hingga uang kertas. Uang dilemparkan ke udara dan
warga saling berebut. Tradisi Mesuryak bermakna kemakmuran.Uang yang dilempar ke
udara yang disimbolkan untuk leluhur bermakna sebagai ungkapan rasa syukur
kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
Refrensi:
Isi ; wikipedia.id
Gambar ; metrobali.com
news.okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar